A. PANDAHULUAN
1. Latar belakang
Sejarah mencatat, bahwa sepeninggalnya Nabi Muhammad SAW, beliau digantikan oleh para sahabat yang dikenal dengan para khulafa’ar-Rasyidin, yang berarti para kholifahang mendapatkan petunjuk dari Allah swt. Dan setelah berakhirnya masa khulafa ar-rasyidin pemerintah islam diteruskan dengan munculnya daulah-daulah islam.
Kekuasaan Daulah Abbasiyah salah satunya, sebagaimana disebutkan bahwa daulah ini merupakan kelanjutan dari Daulah Umayah, yang mana daulah ini dalam pemerinyahannya ikut serta dalam pengembangan dan prluasan daerah islam, melanjutkan apa yang dahulu sudah dilakukan oleh para khulafa’ ar-Rasyidin.
Setelah Daulah Bani Umayah berakhir, kekuasaan islam dilanjutkan Daulah Bani Abbasiyah. Masa Daulah Abbasiyah adalah masa puncaknya keemasan pemerintahan islam, para kholifah dimasa ini benar-benar tokoh yang kuat dam merupakan pusat politik dan agama sekaligus.
B. PEMBAHASAN
1. Sejarah Berdirinya Daulah Abbasiyah
Kekuasaan Daulah Abbasiyah, sebagaimana disebutkan melanjutkan
kekuasaan Daulah Umayah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa Daulah Abbasiyah didirikan oleh Abdullah as Saffah Ibn Muhammad Ibn Ali Abdullah Ibn al-Abbas. Kekuasaan berlangsung dalam rentang waktu yang panjang dari tahun 750-1258 M.
Pada awalnya Muhammad bin Ali,cicit dari Abbas, menjalankan kampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Hasyim di Parsi, pada masa pemerintahan kholifah Umar bin Abdul Aziz. Selanjutnya pada masa kholifah pemerintahan kholifah Marwan II, pertentangan ini semakin memuncak dan akhirnya pada tahun 750 M, Abu al-Abbas as Shaffah berhasil meruntuhkan Bani Umayah dan kemudian dilantik sebagai kholifah.
Daulah Abbasiyah berhasil memegang kekuasaan kekholifahan selama lebih dari 5 abad, memantabkan kembali kepimpinan yang islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan dan pengembangan budaya timur tengah. Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan islam, atau sering disebut dengan istilah “The Golden Age”. Pada masa itu umat islam telah mencapai puncak keilmuan, baik dalam bidang politik, ekonomi, peradaban dan kekuasaan serta berkembang bebagai cabang ilmu pengetahuan .
2. Silsilah Bani Abbasiyah
Berikut ini silsilah Bani Abbasiyah yang berkuasa pada masa pemerintahan Daulah Bani Abbasiyah di Bagdad, yaitu:
1. Khalifah Abu Abbas As-Safah (750-754 M)
2. Khalifah Abu Jakfar al-Mansur (754-775 M)
3. Khalifah Al-Mahdi (775-785 M)
4. Khalifah Al-Hadi (785-786 M)
5. Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M)
6. Khalifah Al-Amin (809-813 M)
7. Khalifah Al-Makmun (813-833 M)
8. Khalifah Al-Muktasim (833-842 M)
9. Khalifah Al-Wasiq (842-847 M)
10. Khalifah Al-Mutawakkil (847-861 M)
11. Khalifah Al-Muntasir (861-862 M)
12. Khalifah Al-Mustain (862-866 M)
13. Khalifah Al-Muktazz (866-869 M)
14. Khalifah Al-Muhtadi (869-870 M)
15. Khalifah Al-Muktamid (870-892 M)
16. Khalifah Al-Muktadid (892-902 M)
17. Khalifah Al-Muktafi (902-908 M)
18. Khalifah Al-Muktadir (908-932 M)
19. Khalifah Al-Kahir (932-934 M)
20. Khalifah Ar-Radi (934-940 M)
21. Khalifah Al-Mustaqi (940-944 M)
22. Khalifah Al-Muktakfi (944-946 M)
23. Khalifah Al-Mufi (946-974 M)
24. Khalifah At-Tai (974-991 M)
25. Khalifah Al-Kadir (991-1031 M)
26. Khalifah Al-Kasim (1031-1075 M)
27. Khalifah Al-Muqtadi (1075-1084 M)
28. Khalifah Al-Mustazhir (1074-1118 M)
29. Khalifah Al-Mustasid (1118-1135 M)
30. Khalifah Ar-Rasyid (1135-1136 M)
31. Khalifah Al-Mustafi (1136-1160 M)
32. Khalifah Al-Mustanjid (1160-1170 M)
33. Khalifah Al-Mustadi (1170-1180 M)
34. Khalifah An-Nasir (1180-1224 M)
35. Khalifah Az-Zahir (1224-1226 M)
36. Khalifah Al-Mustansir (1226-1242 M)
37. Khalifah Al-Muktasim (1242-1258 M)
Diantara khlifah-kholifah tersebut yang terkenal karena kemajuan yang dicapai pada masa pemerintahanyan dalam berbagai bidang adalah sebagai berikut:
a. Abu Ja’far al-Mansur (136-158H/754-775M)
Beliau adalah putra Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Mutholib. Ia saudara Ibrohim al-Imam dan Abul Abbas as-saffah.
b. Harun Alrosyid (170-193H/786-809M)
Beliau dilahirkan pada bulan februari 763M, ia menjadi kholifah bulan September 786M pada usia 23 tahun.
c. Abdullah al-Ma’mun
Beliau dilahirkan pada tanggal 15 Robiulawal 786M, ia menjadi kholifah tahun 198M .
3. Periodesasi Pemerintahan Daulah Abbasiyah.
Berdasarkan perubahan pola pemerintahan yang diterpkan berbeda-beda, dan politik, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan bani Abbasiyah menjadi lima periode :
a. Periode pertama (132 H / 750M - 232H / 847M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
b. Periode kedua (232H / 847M – 334H / 945M), disebut masa pengaruh Turki pertama.
c. Periode ketiga (334H / 945M – 447H / 1055M), masa kekuasaan dinasti Buwaih dalam pemerintahan kholifah Abbasiyah. Periode ini disebut dengan masa pengaruh persia ke dua.
d. Periode keempat (447H / 1055M – 590H / 1194M), masa kekuasaan dinasti Bani Saljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiah disebut dengan masa pengaruh Turki kedua.
e. Periode kelima (590H / 1194M – 656H / 1258M), masa kholifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaanya efektif disekitar kota Bagdad dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol .
Pada periode pertama pemerintah Daulah Abbasiyah mencapai masa keemasanya, secara politis, para kholifah benar-benar tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam islam. Namun setelah periode ini berakhir, pemerintahan bani Abbas mulai menurun dalam bidang politi, meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan terus berkembang.
Masa pemerintahan Abu al-Abbas, pendiri Daulah ini sangat singkat, yaitu dari tahun 750-754M. Selanjutnya digantikan oleh Abu Ja’far al-Manshur (754-775M), yang keras menghadapi lawan-laawannya terutama bani Umayah, Khawarij dan Syi’ah .
Pada mulanya ibu kota negara adalah al-Hasyimiyah, dekat kuffah, namun untuk lebih memantabkan dan stabilitas negar yang baru berdiri itu, al-Mansyur memindahkan ibu kota negara ke kota yang baru di bangunnya, Baghdad, dekat ibu kota persia (Teshipon, tahun 762M.). Dengan demikian, pusat pemerintahan daulah Abbasiyah berada di tengah-tengah bangsa persia. Bani Abbasiyah pada periode pertama lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan islam dari pada perluasan wilayah. Inilah perbadaan pokok antara bani Abbasiyah dengan bani Umayah. Selain itu ada pula ciri-ciri yang menonjol Daulah Abbasiyah yang tidak dimiliki daulah Umayah yaitu:
1. Dengan berpindahnya ibu kota ke Baghdad, pemerintahan bani Abbasiyah menjadi jauh dari pengaruh Arab islam. Sedangkan Bani Umayah sangat beorientasi kepada Arab islam. Dalam periode pertama dan ketiga pemerintahan Abbasiyah, pengaruh kebudayaan Persia sangat kuat dan peda periode kedua dan keempat bangsa Turki sangat dominan politik dan pemerintahan dinasti ini.
2. Dalam penyelenggaraan negara, pada masa Bani Abbas ada jabatan Wasir, yang membawahi kepala-kepala Departemen.
3. Ketentaraan profesional baru terbentuk pada masa Bani Abbas .
4. Kemajuan Pada Masa Daulah Abbasiyah
a. Kemajuan Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan
Perkembangan Daulah Abbasiyah dalam bidang pendidikan sudah mulai berkembang. Ketika itu, lembaga pendidikan terdiri dari dua tingkatyaitu:
1. Maktab/Kuttab dan masjid yaitu lembaga pendidikan terendah, tempat anak-anak mengenal dasar-dasar bacaan, hitunagn dan tulisan dan tempat para remaja belajar dasar-dasar ilmu agama seprti Tafsir, Fiqih dan Bahasa.
2. Tingkat pendalaman, dimana para pelajar yang ingin memperdalam ilmunya, pergi ke daerah menuntut ilmu kepada seseorang/beberapa orang ahli dalam bidangnya masing-masing.
Pada umumnya, ilmu yang dituntut adalah ilnu agama. Pengajarana berlangsung dimasjid-masjid, atau rumah-rumah ulamam’ bersangkutan. Bagi anak penguasa pendidikan bisa berlangsung di istana atau rumah penguasa tersebut .
Pada masa ini umat islam telah banyak melakukan kajian kritis tentang ilmu pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan baik Aqli (rasional) ataupun naqliu mengalami kemajuan dengan pesatnya.
Diantara ilmu pengetahuan yang berkembang pesat pada masa itu, ialah:
1. Ilmu Tafsir
Perkembangan ilmu tafsir pada pemerintahan Daulah Abbasiyah mengalami kemajuan dengan pesat. Pada zaman ini terdiri dari tafsir bil Ma’tsur dan tafsir bil Ra’i, sehingga melahirkan ahli-ahli tafsir pada masa itu diantaranya: Ibnu Jarir al-Thabary, Ibnu Mas’ud, Abu bakar Asam,dll.
2. Ilmu Hadist
Hadist merupakan sumber hukum kedua stelah Al-Qur’an. Pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah muncullah ahli-ahli hadist yang ternama, diantaranya: Bukhori, Muslim, Nasai, Ibnu Majah, Abu Daud.
3. Ilmu kalam
Ilmu kalam lahir karena dua sebab yaitu:
a. Karena musuh islam ingin melumpuhkan islam dengan mempergunakan filsafat pula.
b. Hampir semua masalah, termasuk masalah agama, telah berkisar pada pola ras kepada pola akal dan ilmu.Diantara pelopor dan ahli ilmu kalam ialah Washil bin Atha’ Abu Huzail Al All’af, Abu Hasan al-Asy’ari dan Imam Ghozali.
4. Ilmu Tasawuf
Ilmu tasawuf yaitu ilmu syari’at. Inti ajarannya adalah tekun beribadah dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Diantara ahli tasawuf ialah Al-Qushary, Imam Ghozali.
5. Ilmu Bahasa
Ilmu bahasa yang berkembang pada masa itu ialah Nahwu, Shorof, Baan, Badi’, dan lain-lain. Diantara ahli ilmu bahasa ialah Sibawaif, Al Kisai, Abu Zakaria.
6. Ilmu fikih
Ilmu fikih juga tidak kalah berkembang pada masa itu, diantara para fuqoha yang terkenal antara lain: Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafii, dan Imam Ahmad bin Hambal .
Disamping ilmu-ilmu Naqli yang mengalami kemanjuan pesat pada masa kejayaan Islam di dalam kekuasaan Daulah Abasiyah, ikut berkembang pula ilmu-ilmu Aqli (rasional). Diantaranya: ilmu kedokteran, ilmu perbintangan, ilmu pasti atau (Riyadhiyai), Farmasi dan kimia, filsafat, sejarah, geografi, dan sastra .
Berkembang Daulah Abbasiyah dalam bidang ilmu pengetahuan ini karena dipengaruhi dua hal yaitu :
1. Terjadinya Asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.
2. Gerakan terjemahan yang berlangsung selama tiga fase. Fase pertama dimulai dari kholifah Al-Mansur hingga Harun Al-Rasyid, Fase kedua dari masa kholifah al-Makmun hingga tahun 300H, Fase ketiga berlangsung setelah tahun 300H .
b. Kemajuan Dalam Bidang Politik
Seperti diketahui bahwa lahirna Daulah Abbasiyah pada proses awalnya diwarnai dengan pergulatan politik, pergumulan sosial dan pergulatan ideologi agama. Untuk mempertahankan diri dari berbagai kemungkinan adanya gangguan atau timbul pemberontakan, maka para kholifah Daulah Abbasiyah mengambil tiga kebijakan politik, yaitu:
1. Kebijaksanaan Politik Terhadap Bani Umayah
Untuk menjaga supaya tidak terjadi gerakan pemberontakan dari keluarga Bani Umayah maka para kholifah Abbasiyah mengambil suatu tindakan terhadap para pendukung dan keluarga Bani Umayah yang tersisa.
2. Kebijaksanaan Terhadap Orang-Orang Persia
Sebagaimana diketahui bahwa lahir dan berkembangnya Daulah Abbasiyah banak dipelopori oleh kelompok “Mawaly” terutama orang-orang persia. Oleh karena itu Daulah Abbasiyah, memberi kebijaksanaan terhadap bangsa Persia.
3. Kebijaksanaan Politik Pemerintahan
Perkembangan politik pemerintah pada masa kekuasaan Daulah Abbasiah, adalah kemajuan yang dicapai melalui pembentukan berbagai lembaga pemerintahan yang baru antara lain :
a. Pengangkatan Wasir (menteri) sebagai pembantu kholifah.
b. Pembentukan Diwanul Kitabah (semacam sekretariat negara).
c. Pembentukan Departemant pambantu Wasir.
d. Pengangkatan Amir dan Syekhul Qura.
e. Pembentukan Angkatan bersenjata.
f. Pembentukan Baitul Mal atau kas negara.
g. Pembentukan Mahkamah Agung .
c. Kemajuan Dalam Bidang Soaial Ekonomi
Kehidupan pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari zaman sebelumnya. Menurut Zaidan, bahwa masyarakat yang ada pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah terbagi menjadi dua kelas yaitu : kelas khusus dan kelas umum.
Sedangkan kemajuan dalam bidang ekonomi ini bisa dilihat dari berkembangnya keuangan kas negara yang banyak. Pada masa pemerintah Daulah Abbasiyah, sistem perekonomian dibangun dengan menggunakan sistem ekonomi pertanian, peindustrian dan perdagangan .
5.Kemunduran Pemerintah Daulah Abbasiah
a.Pengaruh Mamluk
Kekholifahan Abbasiyah adalah yang pertama kali mengorganisasikan penggunaan tentara. Tentara budak yang disebut Mamluk, tentara-tentara ini dibentuk didominasi oleh bangsa Turki. Bagaimanapun tentara mamluk membantu sekaligus menyulitkan kekholifahan Abbasiyah, kemudian tentara mamluk ini berkuasa.
b.Pengaruh Bani Buwaih
Kehadiran Bani Buwaih berawal dari tiga orang putra Abu syuja’ buwaih, yaitu Ali, Hasan dan Ahmad. Untuk keluar dari tekanan kemiskinan, tiga bersaudara ini memasuki dinas militer yang ketika itu dipandang banyak mendatangkan rizki. Bani buwaih yang bermarkas di syiraz berhasil menakhlukkan beberapa dearah di persia. Setelah itu Bani Buwaih memindahkan markas kekuasaanya ke Bagdad kekuatan politik Bani Buwaih tidak bertahan lama dan diambil alih Bani Saljuk.
c.Pengaruh Bani Saljuk
Setelah jatuhnya Bani Buwaih ketangan Bani Saljuk,Bani Saljuk mempunai wilayah yang luas membentang dari Kasghor, sebuah daerah di ujung Turki sampai ke Yerussalem. Oleh karena itu Dinasti Saljuk juga membawahi Daulah Abbasiyah .
Berakhirnya kekuasaan Dinasti Saljuk atas Bagdad merupakan awal dari periode ke lima. Daulah Abbassiyah sudah merdeka kembali, tetapi hanya Bagdad dan sekitarnya. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa mundurnya Bani Abbas dimulai abad ke dua .
Diantara faktor-faktor yang menebabkan kemunduranya adalah
1.Luasnya wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah, sementara komunikasi sulit dilakukan.
2.Dengan profesionalisasi anglatan bersenjata, ketergantungan kholifah sangat tinggi.
3.Keuangan negara sangat sulit karena biaya yang dikeluarkan untuk biaya bayaran besar .
KESIMPULAN
1.Pendiri Daulah Abbasiyah adalah Abdullah as-Shaffah ibn Muhammad ibn Ali Abdullah Ibn al-Abbas. Kekuasaana berlangsung dari tahun 750M sanpai 1258M.
2.Pada masa periode pertama Daulah Abbasiyah merupakan puncak keemasaan agama islam, karena pada masa ini banyak perkembangan-perkembangan yang dihasilkan dalam berbagai bidang diantaranya bidang ilmu pengetahuan, bidang politik, ekonomi dan sosial.
3.Pada masa periode pertama muncullah berbagai macam ilmu baik ang bersifat Naqli maupun Aqli sehingga melahirkan para ulama’-ulama’ keilmuan yang terkenal.
4.Kemunduran Daulah Abbasiah sudah dimulai dari periode kedua karena adanya pengaruh-pengaruh dari Bani Mamluki, Bani Bawaih dan Bani Saljuk.
5.Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Daulah Abbasiyah adalah :
•Luasnya wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah, sementara komunikasi sulit dilakukan.
•Dengan profesionalisasi anglatan bersenjata, ketergantungan kholifah sangat tinggi.
•Keuangan negara sangat sulit karena biaya yang dikeluarkan untuk biaya bayaran besar.
DAFTAR PUSTAKA
Djuhan M Widda, Sejarah Peradaban Islam, Ponorogo=LPP / STAIN. 2009.
Naufal Rezaq, Umat Islam dan Sain Modern, Bandung : Husain, 1987.
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang : Toha Putra, 2003.
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Pt.Raja Grafindo Persoda, 1993.
Ibrahim Hasan, sejarah dan kebudayaan islam, Yogyakarta : Kota Kembang, 1989.
http://diaz2000.multiply.com/journal/sejarahislam(01/12/2010)
http://id.wikipedia.org/wiki/baniAbbasiyah(01/12/2010).
http://tristono.wordpress.com/daulahbaniabbasiyah(01/12/2010).
http://mobilterbaru.com/info/sejarahperadabanmasaabbasiyah(01/12/2010)
http://scribd.com/doc/sejarahDaulahAbbasiyah.(01/12/2010)
Kumpulan Makalah-Makalah Zaman Aku Kuliah. Monggo Diwaos..... Mugi-Mugi Wonten Gino Lan manfaat ipon.
Featured Video
indonesia
Minggu, 30 Januari 2011
DAULAH BANI ABBASIYAH
Rowi Jrg,,,
Berasal dari Kota Ponorogo, tepatnya pada daerah yang sangat strategis, yakni terletak dsekitaran Selo Aji, Tepatnya di Desa Kadipaten Babadan Ponorogo,,,
Berasal dari keluarga sederhana, akan tetapi tidak pernah puas akan ilmu yang telah diturunkan Allah SWT di dunia ini.
selama matahari masih terbit dari timur, insyaallah akan berusaha meningkatkan dalam mencari ilmu, semoga Allah SWT mengabulkannya, AAAMIIIN...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar